Ngerumpi-Ah!- Menonton televisi menjadi salah satu pilihan untuk melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Namun sebaiknya, jangan terlalu lama menontonnya karena riset terbaru menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk di depan TV dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Seseorang yang rutin duduk di depan TV setiap jamnya dapat meningkatkan risiko terkena diabetes sebanyak 3,4 persen. Para peneliti percaya bahwa terlalu banyak duduk dan tidak bergerak dapat membuat berat badan naik. Hal ini adalah salah satu faktor yang dapat memicu munculnya diabetes.
Penelitian ini melibatkan 3.234 pria dan wanita berusia di atas 25 tahun yang memiliki kelebihan berat badan. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan bagaimana cara mencegah mereka agar tidak terkena diabetes tipe 2.
Kemudian para partisipan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberikan obat metformin, yaitu obat untuk penderita diabetes tipe 2, khususnya untuk orang-orang dengan kelebihan berat badan dan fungsi ginjalnya normal. Kelompok lainnya tidak diberikan obat, hanya diharuskan untuk meningkatkan tingkat aktivitas mereka, dan kelompok terakhir diberikan tablet placebo, yaitu tablet dengan kandungan gula dan susu yang mirip dengan obat sungguhan.
Pada awal penelitian, ketiga kelompok ini menghabiskan total waktu sekitar 140 menit untuk menonton TV dan 400 menit duduk di tempat kerja. Hasilnya, kelompok yang lebih banyak melakukan aktivitas menghabiskan waktu lebih sedikit duduk di depan TV dan di kantor. Sekitar 37 menit waktunya digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang memerlukan banyak gerakan.
Sedangkan mereka yang diberikan obat metformin dan tablet placebo hanya dapat mengurangi waktu sekitar sembilan menit duduk di depan tv. Peneliti menjelaskan, risiko munculnya diabetes meningkat sebanyak 3,4 persen dalam satu jam duduk di depan tv yang telah diteliti berdasarkan usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lainnya.
Penelitian ini telah dipublikasikan di dalam Diabetologia, sebuah jurnal dari European Association for the Study of Diabetes. "Upaya yang bisa dilakukan untuk kesehatan di masa depan harus fokus kepada peningkatan aktivitas, mengurangi berat badan dan mengurangi duduk terlalu lama," ujar dr. Andrea Kriska dari University of Pittsburgh selaku ketua penelitian.
Di Inggris sendiri, rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menonton TV adalah empat jam setiap harinya dan di Amerika sekitar lima jam per hari. Jika seseorang tetap duduk diam tanpa melakukan aktivitas apa pun, dapat meningkatkan terjadinya risiko penyakit jantung yang ditandai dengan obesitas dan diabetes.
Sebelumnya, penelitan lain telah menemukan bahwa orang-orang yang menonton TV enam jam setiap harinya dapat memperpendek umur mereka sebanyak lima tahun dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah atau jarang menonton TV. Rata-rata orang dewasa menghabiskan 90 persen waktu luang mereka untuk duduk di depan TV. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hal ini berarti kurang dari setengah orang dewasa yang melakukan aktivitas fisik.
Juru bicara organisasi Diabetes UK Richard Elliott mengatakan bahwa melakukan aktivitas fisik dan tidak terlalu lama duduk serta mengonsumsi makanan yang sehat adalah cara terbaik untuk mencegah diabetes tipe 2. Ia melanjutkan, penelitian ini tidak menunjukkan bahwa menonton TV menjadi penyebab langsung dari diabetes tipe 2, dan juga tidak membandingkan dampak menonton TV dengan dampak kegiatan aktivitas lainnya seperti membaca atau bergerak.
"Tetapi hal ini bisa menjadi bukti bahwa sedikit waktu yang dihabiskan untuk duduk di depan TV dapat membantu mengurangi potensi terkena diabetes," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar