Ngerumpi-ah - Seks masih menjadi pembicaraan tabu bagi kebanyakan orang, termasuk pria. Padahal, minimnya komunikasi pasangan suami istri, termasuk menyangkut seks, bisa menjadi kendala dalam hubungan. Apalagi jika pasutri mengalami masalah dalam aktivitas seksualnya.
"Seks masih saja dianggap tabu, apalagi bagi pria, mereka cenderung masih melakukan penyangkalan. Pria perlu difasilitasi agar lebih terbuka berkomunikasi terbuka mengenai seks dengan pasangan. Realitanya, pria lebih tertutup untuk bicara soal seks. Dalam beberapa kegiatan, antusiasme untuk memahami masalah seputar seks justru datang dari istri," jelas Andriani Ganeswari, Marketing & Communications Senior Manager PT Pfizer Indonesia saat peluncuran kompetisi Indonesia Sweethard 2011 beberapa waktu lalu.
Herry Rachmat Kurniawan, yang terpilih sebagai Indonesia Sweethard Ambassador 2010 dengan istri Pipit Indriawati, mengakui pria memang cenderung tertutup membicarakan seks dengan sesama pria misalnya. Namun sebenarnya, pria mau tahu lebih jauh mengenai berbagai persoalan seks, untuk alasan kesehatan maupun keharmonisan hubungan dengan pasangan. "Namun sejak terpilih sebagai duta, yang bukan berarti lebih berpengalaman, justru teman-teman pria di komunitas mau sharing soal seks," aku Herry.
PT Pfizer Indonesia juga menggelar Ideal Sex Survey 2011. Survei terhadap perempuan dan laki-laki yang aktif berhubungan seks di 10 negara Asia ini melibatkan 1.658 laki-laki Asia (220 laki-laki Indonesia), dan 1.624 perempuan Asia (200 perempuan Indonesia). Hasil survei menunjukkan, inisiatif pria untuk memulai pembicaraan mengenai seks sebagai edukasi masih minim. Apalagi jika menyangkut masalah seks seperti disfungsi ereksi.
Survei ini menyebutkan enam dari 10 pria dengan level ereksi belum optimal mengaku pernah mendiskusikan masalah ereksi dengan dokter. Namun kebanyakan dari mereka merasa tidak nyaman saat membicarakan seks. Pasangan yang berdiskusi mengenai seks kepada profesional juga cenderung sungkan. Dokter umumnya lebih berinisiatif memulai diskusi.
Riset ini menunjukkan, dari delapan persen pria dan 19 persen perempuan yang pernah berdiskusi soal seks dengan dokter, merasa sungkan dan menunggu dokter untuk memulai perbincangan. Padahal dengan mendiskusikan berbagai isu atau masalah soal hubungan seks, membuat pasutri lebih teredukasi. Dengan begitu, pasutri bisa mendapatkan kepuasan seksual, yang juga turut berdampak pada keharmonisan rumah tangga.
0 komentar:
Posting Komentar